12 November 2008

LAMBANG KOMUNITAS GUWO

GERAKAN SOSIAL SUATU BENTUK PERLAWANAN




Oleh: Satria Zeni Fernando’’SAEK’’ GUWO



Gerakan sosial merupakan suatu bentuk perlawanan yang dilakukan oleh suatu kelompok atau satu massa untuk mendapatkan suatu perubahan di dalam lingkungan atau di sekitar mereka. Gerakan sosial ini dapat ditimbulkan karena adanya rasa ketidak senangan terhadap hal yang dihadapi. Dalam melakukan aksi gerakan sosial, maka yang terlibat disitu tidak hanya sekumpulan orang saja melainkan ada yang memimpin untuk menggerakkan massa.
Selain dari rasa ketidaksenangan, bisa juga ditimbulkan oleh rasa ketertindasan yang kemudian memunculkan perlawanan. Tindakan ini bertujuan untuk mendapatkan suatu perubahan dari keadaan yang telah dialami oleh kelompok tersebut.
Dalam hal ini dapat diambil contohnya suatu gerakan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa dalam menentang keputusan dosen yang mereka anggap tidak sesuai dengan mereka. Tindakan yang mereka lakukan terlebih dahulu bernegosiasi dengan sang dosen untuk mendapatkan hasil yang sama-sama mereka sepakati namun, tindakan ini tidak berhasil malah menimbulkan suatu kebijakan baru bagi diri mahasiswa tersebut.
Merasa tidak senang dengan keputusan tersebut maka mereka mengadukan masalah ini ke jurusan mereka akan tetapi, lagi-lagi gerakan ini menimbulakan suatu kebijakan yang baru yang tetap bertentangan dengan mereka. Kebijakan dosen yang menginginkan permintaan maaf dari mahasiswa secara pribadi yang ditempelkan di fakultas dirasakan tidak sesuai, bahkan konsekuensi yang diberikan terhadap mahasiswa jika tidak membuat permintaan maaf, maka mereka tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam kelas perkuliahan yang diajar oleh dosen tersebut.
Hal ini jelas bertentangan bagi mahasiswa itu sendiri. Bagaimana tidak memperoleh pembelajaran dalam perkuliahan merupakan hak yang dimiliki oleh seorang mahasiswa dan merupakan kewajiban bagi sang dosen untuk memberikannya. Selain itu permintaan maaf yang disyaratkan hanya akan menimbulakan suatu pertanyaan baru dikalangan masyarakat kampus yang lain. Mereka pasti akan mempertanyakan apa yang melatarbelakangi pamflet tersebut, bagaimana sih si dosen tersebut mengajar sehingga para mahasiswanya bisa melakukan hal yang tidak diinginkan terjadi. Serta yang paling penting adalah permintaan maaf secara pribadi jauh lebih baik dibandingkan dengan permintaan maaf melalui selebaran.
Suatu gerakan tidak akan terjadi jika tidak ada yang memprofokasi dan merasa diprofokasi. Begitu juga hal nya dengan gerakan sosial, hal ini bertujuan untuk lebih menghangatkan emosi massa dalam bergerak untuk melakukan suatu perubahan tersebut.profokasi ini bertujuan untuk memecah belah kelompok tersebut yang pada akhirnya gerakan sosial ini akan berujung kepada suatu ketidakberhasilan, kaerena kelompok tersebut telah terpecah belah. Profokasi ini terjadi diantara kedua belah pihak, yang pada akhirnya akan menimbulkan keraguan dari diri pribadi anggota kelompok gerakan tersebut dan mereka cenderung memilih hal yang tidak akan mempersulit mereka lagi.